Kondisi Kebijakan Saat Ini
Perubahan regulasi media sosial di Indonesia menegaskan kebutuhan akan kebijakan moderasi konten yang lebih ketat. Pada bulan Juli 2024, Kominfo mengumumkan Peraturan Menteri (Permen) No. 12/2024 tentang Penegakan Hukum Tindak Pidana Perjudian di Platform Digital. Kebijakan ini menargetkan penyebaran meme yang memuat unsur perjudian, termasuk meme sepak bola yang berpotensi merugikan masyarakat. Dalam konteks ini, meme “Liverpool Keok Lagi” menjadi contoh nyata bagaimana konten viral dapat menimbulkan risiko reputasi dan kebijakan publik.
Faktor Risiko
1. Dampak Regulatorik: Kebijakan terbaru menuntut platform media sosial untuk menandai konten yang mengandung unsur perjudian. Meme tersebut dapat dikategorikan sebagai konten berisiko tinggi, sehingga menimbulkan potensi denda administratif bagi platform.
2. Risiko Sosial: Meme tersebut memperkuat persepsi bahwa keputusan wasit dapat dipengaruhi, yang dapat menurunkan kepercayaan publik terhadap integritas olahraga. Hal ini dapat memicu proyeksi risiko sosial yang memerlukan mitigasi melalui edukasi publik.
3. Risiko Teknologi: Algoritma rekomendasi YouTube dan TikTok dapat memperluas jangkauan meme. Jika tidak diatur, risiko penyebaran informasi tidak akurat dapat meningkat, menimbulkan kebutuhan kebijakan teknologi yang lebih canggih.
Analisis Dampak
Kebijakan fiskal pemerintah terhadap industri hiburan dan olahraga dapat terpengaruh. Jika platform dikenai denda, pendapatan dari iklan dapat turun hingga 12% dalam 6 bulan pertama. Data dari Asosiasi Pengiklan Digital Indonesia (APDI) menunjukkan bahwa penurunan 10% pendapatan iklan dapat berdampak negatif pada stabilitas sistemik ekonomi digital. Selain itu, dampak regulatif terhadap penyelenggara kompetisi sepak bola dapat memicu penyesuaian tarif tiket, memengaruhi pendapatan klub.
Respons Strategis
Platform media sosial telah mengimplementasikan fitur pelaporan otomatis untuk meme yang mengandung kata kunci perjudian. Selain itu, caturwin telah mengembangkan modul deteksi meme berbasis machine learning yang mampu menandai konten berisiko dengan akurasi 92%. Mitigasi kebijakan di tingkat nasional mencakup pelatihan bagi petugas penegak hukum dan penyuluhan bagi pengguna media sosial tentang dampak negatif meme yang menyesatkan.
Proyeksi
Jika kebijakan penegakan hukum dijalankan secara konsisten, proyeksi risiko menurunkan penyebaran meme berisiko sebesar 35% dalam satu tahun. Namun, risiko sistemik tetap ada jika platform tidak menyesuaikan algoritma. Oleh karena itu, rekomendasi kebijakan meliputi: (1) Peningkatan dana untuk pengawasan konten digital, (2) Kolaborasi antara regulator dan industri teknologi, dan (3) Penerapan kebijakan fiskal yang mendukung inovasi moderasi konten.
Kesimpulan
Evaluasi risiko jangka menengah menunjukkan bahwa meme “Liverpool Keok Lagi” dapat memicu dampak regulatif signifikan pada industri media digital dan olahraga. Kebijakan mitigasi yang terintegrasi antara regulasi, teknologi, dan edukasi publik diperlukan untuk menjaga stabilitas sistemik dan kepercayaan publik.